rajabacklink
Jokowi dan Bansos Februari 2024 Rp 11.25 Triliun: Politik atau Kepedulian?

Jokowi dan Bansos Februari 2024 Rp 11.25 Triliun: Politik atau Kepedulian?

30 Jan 2024
48x
Ditulis oleh : Gandiwa Strike

Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini mengumumkan pemberian bantuan sosial (bansos) senilai Rp 11.25 triliun untuk 18.8 juta orang. Setiap penerima akan menerima Rp 600 ribu per bulan selama Februari 2024, Maret 2024, dan Mei 2024. Namun, keputusan ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Beberapa menyambut baik sementara yang lain menilai ini sebagai strategi politik menjelang pemilihan presiden.

Dalam melakukan pemberian bansos ini, Jokowi dihadapkan pada berbagai pertanyaan, terutama terkait dengan waktu pemberiannya. Mengapa bansos ini diberikan di awal Februari 2024? 14 hari sebelum pemilu, yang mana bisa dianggap sebagai momen yang strategis menjelang pemilihan presiden? Banyak yang berspekulasi bahwa langkah ini diambil untuk mendapatkan dukungan politik dari rakyat yang menerima bansos. Di sini, muncul kata kunci 'Jokowi ingin berkuasa lebih lama' yang menjadi perhatian banyak pihak.

Penentuan waktu yang 'tepat' ini pun dipandang beberapa kalangan sebagai upaya kampanye politik Jokowi untuk mendukung keinginannya agar anaknya, Gibran Rakabuming Raka, dapat menjadi wakil presiden. Namun, ini juga menimbulkan pertanyaan moral. Apakah pemberian bansos seharusnya dijadikan sebagai alat untuk mencapai kepentingan politik tertentu? Apakah hal ini adalah bentuk nyata dari kepedulian pemerintah yang seharusnya?

Perlu dicatat bahwa pemberian bansos yang bersifat rutin seharusnya bukan digunakan sebagai instrumen kampanye politik. Sebagai gantinya, bansos seharusnya diberikan sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap rakyatnya yang sedang mengalami kesulitan ekonomi.

Kemudian, muncul juga kata kunci 'Jokowi tidak mau cuti jadi presiden tapi mau kampanye' yang terkait dengan keputusan Jokowi untuk tetap aktif di kancah politik. Jokowi sebelumnya telah menunjukkan ketidakberpihakan terhadap rencana cuti jabatan sebagai presiden selama masa kampanye, melainkan ingin tetap menjadi presiden aktif yang sekaligus menjalankan kampanye politik. Hal ini pun menimbulkan pertanyaan, apakah pemimpin seharusnya fokus pada tugasnya untuk memimpin negara atau justru terlibat aktif dalam kampanye politik?

Sebagai masyarakat, kita seharusnya tidak hanya melihat hal ini dari satu sisi. Meskipun kekhawatiran mengenai kepentingan politik dalam pemberian bansos tidak dapat diabaikan, namun perlu diingat bahwa pandemi telah membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi sebagian besar masyarakat. Bantuan sosial dalam bentuk apapun diharapkan bisa memberikan bantuan yang nyata bagi mereka yang membutuhkan.

Dalam hal ini, peran masyarakat dalam memantau pemberian bansos dan mengkritisi segala tindakan politik yang cenderung menyalahgunakan kebijakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok sangatlah penting. Kita sebagai rakyat seharusnya memastikan bahwa keputusan pemerintah benar-benar diambil demi kepentingan rakyat dan bukan semata-mata untuk kepentingan politik pribadi.

Maka dari itu, alangkah baiknya jika pemerintah juga memberikan transparansi mengenai alasan di balik keputusan pemberian bansos ini. Menjadi tugas kita sebagai masyarakat untuk tidak hanya menerima informasi tanpa kritis, namun juga memastikan bahwa kebijakan yang diambil pemerintah benar-benar berkaitan dengan kebutuhan masyarakat dan bukan sekadar instrumen politik belaka.

Baca Juga:
Hanya Jaman Jokowi, KPK bisa Takluk

Hanya Jaman Jokowi, KPK bisa Takluk

Politik      

3 Jun 2021 | 689


Sejak banyaknya kasus korupsi yang dilakukan oleh PDI Perjuangan, sepertinya menjadi acuan pemerintah untuk mengkerdilkan KPK, agar KPK tidak bisa seenaknya mencari koruptor. Apalagi ...

Korban Corona di Jakarta Mencapai 283 Orang, Anies Menjelaskan!

Korban Corona di Jakarta Mencapai 283 Orang, Anies Menjelaskan!

Nasional      

30 Maret 2020 | 883


Korban virus Covid-19 semakin meningkat setiap harinya. Khususnya di Jakarta, berdasarkan data yang diambil, pada bulan Maret 2020 banyak dilakukan pemulasaraan dan pemakaman jenazah corona ...

Memanfaatkan Google Untuk Promosi Online Bisnis

Memanfaatkan Google Untuk Promosi Online Bisnis

Gadget      

4 Jan 2019 | 1152


JempolMedia.com - Di jaman digital ini masyarakat lebih banyak menggunakan internet sehingga segala sesuatu dilakukan secara online. Maka dari itu, kesempatan untuk mendapatkan uang dari ...

Benar Gak Sih Kacang Penyebab Jerawat?

Benar Gak Sih Kacang Penyebab Jerawat?

Kecantikan      

10 Feb 2022 | 495


Jerawat? Hmm.....pasti sebel ya kalo jerawat udah nemplok di kulit wajah. Problem kulit yang satu ini bikin kita gak pede, jadi minder gak karuan. Gara-gara jerawat, penampilan yang ...

5 Strategi Ampuh dari Dr. Ir. Tonton Taufik Rachman, MBA, untuk Meningkatkan Branding Anda di Media Sosial dan Online

5 Strategi Ampuh dari Dr. Ir. Tonton Taufik Rachman, MBA, untuk Meningkatkan Branding Anda di Media Sosial dan Online

Nasional      

28 Jul 2023 | 134


Dunia digital dan media sosial semakin menjadi platform yang sangat penting dalam membangun branding dan identitas online. Namun, menjaga kredibilitas dan menarik perhatian di tengah ...

NASDEM Bisa Hancur Jika Mencabut Dukungan ke Anies Baswedan

NASDEM Bisa Hancur Jika Mencabut Dukungan ke Anies Baswedan

Nasional      

28 Des 2022 | 242


Dinamika perpolitikan semakin hari kian memanas saja, semua itu memang berkaitan dengan akan digelarnya perhelatan pemilihan presiden yang sudah semakin dekat. Sejumlah tokoh politik mulai ...

Copyright © JempolMedia.com 2018 - All rights reserved