Peristiwa kebakaran di gedung kejaksaan yang terjadi pada hari sabtu 22 Agustus 2020 sungguh mengejutkan semua orang, karena di dalam gedung tersebut pastinya tersimpan berkas-berkas penting tentang berbagai kasus. Apalagi api baru bisa di padamkan pada hari Minggu paginya, yang pasti banyak orang berfikir sudah tidak ada lagi dokumen yang terselamatkan karena sudah terlalap api.
Rakyat pun bertanya-tanya ini gedung benar terbakar atau sengaja di bakar oleh oknum tertentu yang sengaja ingin melenyapkan bukti kasus kelas kakap. Karena di dalam gedung tersebut tersimpan banyak berkas kasus, terutama kasus korupsi.
Seperti terkesan terburu-buru Mahfud MD sudah memberikan keterangan bahwa berkas-berkas kasus korupsi masih aman, sedangkan pihak berwajib saja belum memberikan keterangan apapun. Mahfud bahkan sudah mengklaim bahwa sudah berbicara langsung dengan Jaksa Agung Burhanuddin dan Jampidum Fadhil Zumhana.
Keterangan Mahfud tersebut memang terkesan meyakinkan, tetapi menurut keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya yaitu Yusri Yunus mengatakan bahwa titik api ada di gedung utama. Artinya semua berkas tidak selamat atau tidak aman seperti keterangan Mahfud MD sebelumnya.
Terlepas dari keduanya Media Tempo juga menuliskan berita dengan judul ‘Habis Terbakar Tinggal Perkara’. Yang isinya menjelaskan adanya hubungan terbakarnya gedung Kejaksaan Agung dengan Kasus Suap Djoko Tjandra.
Media Tempo juga menulis tentang jaksa Pinangki yang mengajukan proposal pembebasan Tjoko Tjandra seharga 100 juta dolar Amerika atau setara dengan Rp 15 triliun.
Jika memang benar peristiwa tersebut ada kaitannya dengan adanya kasus suap Djoko Tjandra, maka ini menggambarkan bahwa hukum di Indonesia memang sedang amburadul. Di mata para elit itu, hukum benar-benar menjadi komoditas yang gurih untuk diperdagangkan.
Semua ini terjadi tidak lepas dari peran Presiden yang telah gagal menjaga tatanan hukum di Indonesia, karena Presiden saat ini yaitu Jokowi tidak memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk memimpin negara besar seperti Indonesia.
Karena jika pemimpinnya lemah maka hukum akan secara gampang bisa di acak-acak bahkan diputarbalikkan, yang benar bisa menjadi salah dan yang salah bisa jadi benar. Semuanya seakan bisa diatur asalkan ada uang untuk membeli hukum tersebut.
Jenderal Andika Perkasa Calon Panglima TNI Dengan Prestasi Luar Biasa Dan Teritori Mumpuni
2 Sep 2021 | 1374
Jabatan tertinggi di kesatuan TNI tampaknya akan segera berganti. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan segera pensiun. Dan untuk itu siapakan kira-kira calon pengganti Panglima ...
Tips Mendapat Penghasilan Tambahan Bagi Pemula Melalui Internet
16 Jan 2023 | 250
Memiliki penghasilan tetap merupakan hal yang sangat baik. Namun, jika ada cara dan kesempatan untuk cari uang tambahan, apa salahnya untuk dicoba. Melihat perkembangan internet saat ini, ...
Toko Online Hijab Terbaik dan Terlengkap dengan Harga Terjangkau
16 Maret 2019 | 1119
JempolMedia.com - Trend berbusana muslim saat ini menjadi banyak pilihan para wanita muslimah. Banyak alasan mengapa mereka yang dulunya berpenampilan terbuka sekarang memilih berbalut ...
Grosir Bibit Tanaman Berkualitas dengan Harga Terjangkau dan Pelayanan Memuaskan
24 Jan 2019 | 1901
JempolMedia.com - Memiliki rumah yang dihiasi tanaman dan kebun bunga yang indah menjadi keinginan hampir semua orang. Keindahan tanaman hias dan pepohonan yang sejuk di sekitar rumah tak ...
Rahasia Membangkitkan Potensi Generasi Milenial di SMA
31 Jul 2023 | 40
Generasi milenial memiliki potensi yang luar biasa. Mereka adalah kaum muda yang tumbuh dan berkembang di era digital, dengan akses yang mudah terhadap informasi dan teknologi. Tetapi ...
Suami Intan RJ Meninggal Dunia. Intan RJ Berharap Kuat Besarkan Anak!
15 Maret 2020 | 1519
Pada tanggal 14 Maret 2020, Wahyu Indra Utama telah meninggal dunia dengan meninggalkan instri dan dua orang anaknya yang masih dibawah umur. Wahyu adalah suami dari Intan RJ yang merupakan ...