rajapress
Kasus Korupsi Kelas Kakap Dan Terbakarnya Gedung Kejaksaan, Apakah Berkaitan?

Kasus Korupsi Kelas Kakap Dan Terbakarnya Gedung Kejaksaan, Apakah Berkaitan?

24 Agu 2020
1474x
Ditulis oleh : Writer

Peristiwa kebakaran di gedung kejaksaan yang terjadi pada hari sabtu 22 Agustus 2020 sungguh mengejutkan semua orang, karena di dalam gedung tersebut pastinya  tersimpan berkas-berkas penting tentang berbagai kasus. Apalagi api baru bisa di padamkan pada hari Minggu paginya, yang pasti banyak orang berfikir sudah tidak ada lagi dokumen yang terselamatkan karena sudah terlalap api.

Rakyat pun bertanya-tanya ini gedung benar terbakar atau sengaja di bakar oleh oknum tertentu yang sengaja ingin melenyapkan bukti kasus kelas kakap. Karena di dalam gedung tersebut tersimpan banyak berkas kasus, terutama kasus korupsi.

Seperti terkesan terburu-buru Mahfud MD  sudah memberikan keterangan bahwa berkas-berkas kasus korupsi masih aman, sedangkan pihak berwajib saja belum memberikan keterangan apapun. Mahfud bahkan sudah mengklaim bahwa sudah berbicara langsung dengan Jaksa Agung Burhanuddin dan Jampidum Fadhil Zumhana.

Keterangan Mahfud tersebut memang terkesan meyakinkan, tetapi menurut keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya yaitu Yusri Yunus mengatakan bahwa titik api ada di gedung utama. Artinya semua berkas tidak selamat atau tidak aman seperti keterangan Mahfud MD sebelumnya.

Terlepas dari keduanya Media Tempo  juga menuliskan berita dengan judul ‘Habis Terbakar Tinggal Perkara’. Yang isinya menjelaskan adanya hubungan terbakarnya gedung Kejaksaan Agung dengan Kasus Suap Djoko Tjandra.

Media Tempo juga menulis tentang jaksa Pinangki yang mengajukan proposal pembebasan Tjoko Tjandra seharga 100 juta dolar Amerika atau setara dengan Rp 15 triliun.

Jika memang benar peristiwa tersebut ada kaitannya dengan adanya kasus suap Djoko Tjandra, maka ini menggambarkan bahwa hukum di Indonesia memang sedang amburadul. Di mata para elit itu, hukum benar-benar menjadi komoditas yang gurih untuk diperdagangkan.

Semua ini terjadi tidak lepas dari peran Presiden yang telah gagal menjaga tatanan hukum di Indonesia, karena Presiden saat ini yaitu Jokowi tidak memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk memimpin negara besar seperti Indonesia.

Karena jika pemimpinnya lemah maka hukum akan secara gampang bisa di acak-acak bahkan diputarbalikkan, yang benar bisa menjadi salah dan yang salah bisa jadi benar. Semuanya seakan bisa diatur asalkan ada uang untuk membeli hukum tersebut.

Berita Terkait
Baca Juga:
DPR Semakin Menggila, Setelah Disahkannya UU Cipta Kerja Kini RUU HIP Juga Mulai Di Agendakan

DPR Semakin Menggila, Setelah Disahkannya UU Cipta Kerja Kini RUU HIP Juga Mulai Di Agendakan

Politik      

26 Nov 2020 | 859


Entah apa yang merasukimu wahai DPR, belum hilang luka para buruh dengan tetap di sahkannya UU Cipta Kerja, kini DPR kembali akan tetap agendakan RUU HIP yang sebenarnya akan menjadi ...

Pesantren Lansia Emaki di Lembang – Bandung

Pesantren Lansia Emaki di Lembang – Bandung

Nasional      

1 Des 2021 | 1166


Rasulullah SAW bersabda “Uthlubul ‘ilma minal mahdi ilal lahdi” yang artinya “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat”. Hadits tersebut menegaskan kepada ...

Inovasi dan Kreativitas: Kunci Pengembangan Minat Wirausaha di Lingkungan Kampus

Inovasi dan Kreativitas: Kunci Pengembangan Minat Wirausaha di Lingkungan Kampus

Pendidikan      

26 Maret 2024 | 112


Di tengah dinamika perkembangan zaman, kreativitas dan inovasi menjadi pendorong utama dalam mengembangkan minat dan bakat wirausaha, terutama di lingkungan kampus. Mahasiswa merupakan ...

Ekonomi Tak Berhasil di Era Jokowi, Rizal Ramli: Dikenang Sebagai Rezim BuzzerRP

Ekonomi Tak Berhasil di Era Jokowi, Rizal Ramli: Dikenang Sebagai Rezim BuzzerRP

     

11 Feb 2021 | 723


Ketidakberhasilan pemerintahan yang dipimpin presiden Jokowi dalam hal membangun perekonomian di Indonesia selalu saja ditutupi dengan berbagai macam isu. Bukan hanya itu saja mereka para ...

Wishnutama : Sewa BTS untuk Promosi Wisata, Saya Tidak Mampu

Wishnutama : Sewa BTS untuk Promosi Wisata, Saya Tidak Mampu

Pariwisata      

26 Feb 2020 | 1123


Wabah virus Corona sangatlah berpengaruh besar terhadap pariwisata di Indonesia. Turunnya minat wisatawan luar untuk datang ke Indonesia menjadi perhatian lebih bagi Wishnutama, Menteri ...

Pesantren Al Masoem

Membangun Kemitraan Industri di Pesantren Modern Al Masoem Bandung

Pendidikan      

13 Mei 2024 | 20


Pesantren modern di Bandung, seperti Pesantren Modern Al Masoem, telah muncul sebagai pusat pembelajaran yang komprehensif, tidak hanya dalam hal agama tetapi juga dalam pengembangan ...

Copyright © JempolMedia.com 2018 - All rights reserved