Jenderal Andika Perkasa Calon Panglima TNI Dengan Prestasi Luar Biasa Dan Teritori Mumpuni

Jabatan tertinggi di kesatuan TNI tampaknya akan segera berganti.  Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan segera pensiun. Dan untuk itu siapakan kira-kira calon pengganti Panglima TNI saat ini? Adalah Jenderal Andika Perkasa yang memiliki banyak prestasi akademik dengan background operasi teritorial yang dibutuhkan TNI dalam menghadapi tantangan ke depan. Jenderal Andika Perkasa sangat cocok bila saat ini menjadi calon Panglima TNI terbaik dengan berbagai kelebihannya. Selama dalam kurun waktu 5 hingga 8 tahun berada di Amerika Serikat untuk menyelesaikan pendidikannya. Sudah pasti beliau memiliki knowledge yang bagus dan pasti perfeksionis. 

Jenderal Andika Perkasa lahir di kota Bandung pada tanggal 21 Desember 1964 dan menikahi Dian Erwiany Trisnamurti Hendrati Hnedropriyono atau Hetty. Hetty sendiri merupakan putri dari mantan Kepala Badan Intelijen Negara yaitu Jenderal (Purn) Abdullah Mahmud (AM) Hendropriyono. Beliau disebut sebagai ikon pasukan elite Kopassandha atau yang kini dikenal sebagai Kopassus. Selama bertugas menjadi prajurit TNI AD, Jenderal Andika Perkasa banyak menghabiskan waktunya untuk pendidikan di luar negeri.

Pendidikan Umum di antaranya :

• The Military College of Vermont, Norwich University (Northfield, Vermont, USA).
• National War College, National Defense University (Washington D.C., USA).
• The Trachtenberg School of Public Policy and Public Administration, The George Washington University (Washington D.C., USA).

Pendidikan Militer :

• Akademi Militer (1987)
• Sesarcab Infanteri
• Pendidikan Komando
• Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) (Lulusan Terbaik Susreg XXXVII 1999/2000)[5]
• Sesko TNI
• Lemhannas RI

Setelah lulus dari Akmil beliau bergabung bersama jajaran korps baret merah yakni Kopassus. Dan setelah itu memulai karirnya sebagai komandan peleton hingga akhirnya naik menjadi Dansub Tim 2 Detasemen 81 Kopassus pada tahun 1991. Di tahun 1995 menjadi Den 81 Kopassus dan Danden 621 Yon 52 Grup 2 Kopassus pada tahun 1997. Kemudian tahun 1998 Pama Kopassus dan Pamen Kopassus pada tahun 1998. Di tahun 2002 beliau diangkat menjadi Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassu dan hanya bertugas dalam waktu yang singkat karena kemudian beliau dimutasi menjadi Kepala Seksi Korem 051/WKT Dam Jaya. Sebelum genap satu tahun beliau dimutasi dan menjabat sebagai Pabanya A-33 Direktorat A Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.

Itulah sebagian dari prestasi dan karir dari jenderal Andika Perkasa hingga pada bulan november 2018 diangkat menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Mulyono. Jenderal Andika Perkasa merupakan sosok yang komplit dengan pengalamannya dalam memimpin sejumlah satuan di TNI. Dimulai dari Kopassus lalu di Kodiklat, menjadi Pangdam dan pernah menjadi Komandan Paspampres juga pernah di Penerangan TNI. Hal tersebut merupakan faktor yang penting dan lengkap untuk menjabat jabatan tertinggi di kesatuan TNI. Beliau memiliki peluang yang besar didukung dengan kemampuan yang mumpuni. Penunjukan calon panglima TNI sepenuhnya merupakan hak prerogatif yang dikembalikan lagi kepada Presiden Joko Widodo.